TASYRI’ MASA IMAM MAZHAB DAN TASYRI’ MASA SAHABAT KECIL DAN TABI’IN BESAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Fiqh Islam dalam perjalanan dan perkembangannya telah mengalami zaman kegemilangan dengan munculnya beberapa mujtahid dan fuqaha besar yang memiliki peran penting dalam membangun kemajuan dan kesempurnaan fiqh Islam.
Sejalan dengan munculnya para imam besar maka lahirlah beberapa fiqih yang diberi nama sesuai dengan nama pendirinya, terikat dengan hasil ijtihad, cara istinbat, dan kaidah-kaidah yang mereka terapkan. Allah telah memberi kemudahan bagi sebagian mazhab untuk tetap bertahan hidup dan terus diikuti sampai hari ini.
Kemudian dalam perkembangannya umat Islam dihadapi dengan berbagai permasalahan. Umat Islam terpecah  menjadi beberapa kelompok, dan huru-hara sering terjadi.  Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Tasyri’ Masa Imam Mazhab dan Tasyri’ Masa Sahabat kecil dan Tabi’in Besar.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Tasyri’ Masa Imam Mazhab?
2.      Bagaimana Tasyri’ Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabi’in Besar?

C.    TUJUAN
1.      Untuk Mengetahui Bagaimana Tasyri’ Imam Mazhab!
2.      Untuk Mengetahui Bagaimana Tasyri’ Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabi’in Besar!

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tasyri’ Masa Imam Mazhab
a.      Mazhab Hanafi
1.      Biografi Imam Abu Hanifah
Mazhab Hanafi merupakan mazhab yang paling tua diantara empat mazhab Ahli Sunnah wal Jamma’ah yang populer. Mazhab ini dinisbahkan kepada imam besar Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit bin Zutha At-Tamimiy, lahir di Kufah 80 H dan wafat  di Baghdad pada tahun 150 H. Imam Abu Hanifah tumbuh kembang dalam rumah yang terbiasa dengan bisnis di Kufah. Selain terbiasa menjual pakaian, keluarganya juga memiliki pemahaman yang baik terhadap agamanya sejak ayahnya Tsabit bertemu dengan Ali bin Abi Thalib dan mendoakan keberkahanya kepada keluarganya.
2.      Guru Imam Abu Hanifah
Beliau berguru dengan seorang ulama terkemuka pada zamanya, yaitu Hammad bin Sulaiman yang merupakan guru paling senior bagi Imam Abu Hanifah dan banyak memberikan pengaruh dalam membangun mazhab fiqhnya.  Imam Abu Hanifah juga belajar dari tabi’in seperti Atha bin Abi Rabah , dan Nafi pembantunya Nabi Umar.
3.      Manhaj dan Metodologi Pengajaran Imam Abu Hanifah
Setelah Hammad bin Sulaiman meninggal pada tahun 120 H, beliau duduk menggantikan sang guru dalam majlis kajianya, gaya pengajaran  Imam adalah dengan cara berdialog dan hanya tidak bersifat penyampain, namun terkadang beliau memberikan beberapa pertanyaan seputar fiqh kepada murid-muridnya, kemudian beliau menyebutkan beberapa dasar untuk menjawab masalah tersebut , lalu mereka berdialog. Metodologi yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah sama seperti yang diterapkan dalam sistem pendidikan dan kampus-kampus sekarang ini, seperti metode Analisis, observasi ilat dan menelaah dalil.
4.      Peta Penyebaran Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi tersebar di banyak negeri, bahkan menjadi mazhab resmi di negeri Irak, terutama disekitar sungai Eufrat walaupun tidak begitu dominan dalam ibadah. Mazhab Hanafi mulai tersebar di Kufah, kemudian Baghdad, Mesir, Syam, Persia, Romawi, Yaman, India, Cina, Bukhara, Kaukasus, Afghanistan, dan Turkistan. Mazhab ini juga masih terus menjdi refresensi dalam mengeluarkan oleh fatwa oleh negara-negara yang pernah tunduk dibawah pemerintahan Turki Utsmani hingga sekarang.
5.      Perkembangan Mazhab Hanafi
Diantara faktor utama yang mendorong tersebarnya mazhab Hanafi diberbagai negeri ada hal-hal sebagi berikut.
a.       Banyaknya murid imam Abu Hanafi yang menyebarkan dan menjelaskan tentang mazhab ini, terutama teori dasar mazhab dan berbagai permasalahan yang menjadi objek dalam permasalahan mazhab.
b.      Dijadikan mazhab resmi dinasti Abbasiyah selama lebih dari  lima abad yang diterapkan pada negeri-negeri islam lainya yang di bawah kekuasaan khalifah.
c.       Pengangkat Abu Yusuf sebagai hakim di Baghdad oleh khalifah Harun Rasyid sehinnga setiap hakim daerah harus merujuk kepada keputusan beliau dalam memetuskan perkara.
d.      Perhatian para fuqaha

b.      Mazhab Maliki
1.      Biografi Pendiri Mazhab Maliki
Mazhab Maliki didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin ‘Amir Al- Ashabahi, lahir madinah pada tahun 93 H dari kedua orang tua keturunan Arab. Ayahnya berasal dari kabilah Dzi Ashbah yang ada di Yaman, dan ibunya bernama Aliyah binti Syuraik dari kabilah Adzi. Kakek beliau adalah seorang pembesar tabi’in , banyak meriwayatkan hadis  dari sahabat, seperti umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidilah, dan Aisyah.
2.      Karir Pendidikan Imam Malik
Beliau sudah hafal Al-quran dalam usia yang sangat dini, belajar dari Rabi’ah Ar-Ra’yi ketika beliau sangat muda, berpinndah dari satu ulama yang lain untuk mencari ilmu sampai beliau bertemu dan ber-mulazamah dengan Abdurahman bin Hurmuz. Imam Malik sangat rajin dan tekun untuk menuntut ilmu, beliau bukan lah orang kaya tetapi beliau pernah menjual atap rumahnya hanya untuk mendapatkan ilmu, beliau mengkaji setiap ilmu yang ada hubungan dengan ilmu syariat.
3.      Guru Imam Malik
Imam malik mendapatkan ilmu fiqh dan Sunnah dari para gurunya, diantara Abdurrahman bin Hurmuz, Abdullah bin Dzakwan (belajar hadis), Yahya bin Sa’id (belajar ilmu dan fiqh dan periwayatan), Ra’biah bin Abdirrahman.
4.      Majlis Pengajaran Imam Malik
Beliau memiliki dua majlis taklim, pertama: majlis hadis dan yang kedua majlis fatwa. Beliau membuat jadwal khusus untuk fatwa dan hadis, selain ada yang datang langsung kepada beliau dan sang imam kemudian menuliskan jawabannya untuk siapapun yang mau.

5.      Murid Imam Malik
Banyak murid yang datang dari segala penjuru negeri Islam, dari Syam, Irak, Mesir, Afrika Utara, Andalusia. Abdullah bin  imam Wahab yang berguru kepada mazhab Malik selama 20 tahun dan menyebarkanya di Mesir dan Maroko. Abdurrahman bin AL-Qasim AL-Mishriy, miliki peran penting dalam menulis mazhab Malik. Dan Asyab bin Abdullah  ‘Aziz AL-Qaisi , rujukan kaum muslimin di mesir dalam  bidang fiqh  dan Tunisia yang wafata pada tahun 224 H.
6.      Dasar Mazhab Malik
Berdasarkan penjelasan dan isyarat Imam Malik serta hasil istinbat  para fuqaha mazhab dari berbagai masalah furu’iyah yang dinukilkan dan juga pendapat yang ada dalam kitab Al-Muwaththa dapat kami simpulkan bahwa dasar mazhab imam Malik adalah sebagai berikut.
a.       Al-quran,
b.      Sunnah,
c.       Amalan penduduk Madinah,
d.      Fatwa sahabat
e.       Qiyas Al-Mashalih Al-Mursalih dan Istihsan,
f.       Sadd Adz-Dzara’I,
g.      Al-ur’f.
7.      Perkembangan dan Penyebaran Mazhab Maliki
Mazhab Imam Malik tersebar di negeri Hijaz karena disitulah ia lahir dan berkembang, juga tersebar di Mesir sezaman dan sang Imam masih hidup, di Tunisia, Al-Jazair dan Maroko, Torablus dan Sudan, dan dominan di Bashrah dan Baghdad dari waktu ke waktu.

c.       Mazhab Syafi’i
1.      Biografi Imam Asy-Syafi’i
Mazhab Syafi’i dibangun oleh Imam Abu Abddilah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Syafi’i, dan suku Quraisy bertemu nasabnya dengan Rasullah saw pada Abd Manaf. Imam Asy-Syafi’i lahir di Gaza pada tahun 150 H dan wafat di mesir tahun 204 H. Ibunya keturunan Yaman dari kabilah Azdi dan memiliki jasa yang besar dalam mendidik imam Asy-Syafi’i. Ayahnya meninggal dunia ketika beliau masih dalam buaian, hidup dalam kemiskinan dan ketika ibunya takut nasab anaknya akan hilanglah beberapa hak yang dapat menjauhkanya dari sulitnya ujian hidup.
2.      Pendidikan Imam Asy-Syafi’i
Imam Asy-Syafi’i sudah hafal Al-Qur’an dalam usia dini ketika masih di Gaza dan ketika beliau berada di mekkah sang imam mulai belajar hadis dari beberapa guru hadis. Imam ini juga sangat rajin menulis menghafal sunnah Rasullah, kemudian beliau pergi pelosok desa untuk mengasah ketajaman bahasa dari kabilah Hudzail, menghafal syair dan cerita kabilah, dan mendalami bahasa Arab. Imam juga belajar ilmu memanah dan sangat mahir, bahkan jika ia melepaskan 10 anak panah akan semuanya akan mengenai sasaran, dan dengan ini maka sempurnalah baginya proses pendidikan yang agung dan tinggi.
3.      Guru Imam Asy-Syafi’i
Imam Syaf’i mendapatkan ilmunya dari banyak guru yang terbesar diseluruh negeri Islam dan fuqaha yang tersebar di negeri itu. Di Mekkah beliau belajar dari Muslim bin khalid Az-Zanzi, seorang mufti Mekkah dan beliau belajar dalam tempo yang lama sehingga imam ini berhasil menguasainya. Beliau juga belajar dengan Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani, sahabat imam Abu Hanifah beliau juga mengambil ilmu sufyan bin Uyainah dan Abdurahman bin Mahdi. Kesemuanya memuji imam Asy-Syafi’i atas keluasan ilmunya.
4.      Murid Imam Asy-Syafi’i
Diantara murid beliau di Irak adalah Al-Hasan dan Muhammad yang dikenal dengan julukan Az-Za’farani, imam Ahmad bin Hambal dan Al-Husain bin Ali yang dikenal dengan nama Al-Karabisi. Diantara murid beliau di Mesir adalah Abu Yaqub Yusuf bin Yahya Al-Buthi murid yang paling senior di mesir.
5.      Dasar Mazhab Syai’i
Dalam menetapkan fiqhnya imam asy-syafi’i menggunakan lima sumber sebagai berikut.
a.    Nash-nash yaitu Al-Qur’an dan Sunnah yang merupaan sumber utama bagi umat Islam.
b.    Ijma merupakan salah satu dasar yang dijadikan sebagai hujjah oleh imam Syafi’i.
c.    Pendapat para sahabat.
d.   Qiyas

6.      Imam Asy-Syafi’i dan Sunnah
Imam Syafi’i memiliki peran penting dalam membela Sunnah Rasullah dengan cara menghancurkan segala upaya musuh dengan menyebarkan isu bahwa tidak layak menerima sesuatu yang tidak makna dengan Al-Quran.
7.      Imam Asy-Syafi’i dan Ushul Fiqh
Jaman Imam Asy-Syafii memiliki keistimewaan tersendiri dimana para ulama berlomba-lomba membukukan ilmu pengetahuan dan mengokohkan dengan membuat kaidah atau aturan mainya.

8.      Penyebaran dan Perkembangan Mazhab Syafi’i
Mazhab ini tersebar di negeri Irak, karena disanalah mazhab ini pertama kali muncul. Demikian pula di Mesir karena ia pernah tinggal disana hingga akhir hayatnya. Mazhab ini juga dipelik oleh para penduduk muslim di kawasan Khurasan dan di sekitar sungai Eufrat, Palestina Hadramaut, Persia bahkan menjadi mazhab yang dominan di Pakistan, Srilangka India, Indonesia, dan Australia.
d. Mazhab Hanbali
1.  Biografi Imam Hanbali
Mazhab Hanbali dibangun oleh imam Abu Abbdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Asy-Syibani. Lahir di Baghadad tahun 164 H meninggal tahun 241 H beliau adalah keturunan Arab asli. Kakeknya seorang wali kota wilayah Sarkhas ayahnya sang panglima perang.
2. Pendidikan Imam Hanbali
Imam Ahmad sudah belajar Al-Quran sejak masa kecil belajar bahasa Arab dan Hadis kecerdasanya sudah terlihat sejak masih kecil. Pada awalnya beliau bercita-cita sebagai ingin menjadi ahli hadis setelah itu baru beliau belajar mulai belajar ilmu fiqh.
3. Dasar Mazhab Imam Hambali
a.  Nash Al-Quran dan Sunnah .
b.  Fatwa sahabat yang tidak ada penentangnya.
c.  Jika para sahabat berbeda pendapat maka beliau memilih salah satunya.
d. Menggunakan Hadis Mursal dan Dhaif jika tidak ada dalil lain mengutkanya dan didahulukan dari pada qiyas.[1]
Kata dhaif menurut bahasa berarti lemah, sebagai lawan dari kata kuat. Maka sebutan hadis dhaif dari segi bahasa berarti hadis yang lemah atau hadis yang tidak kuat.[2]
e. Qiyas
4. Peta Penyebaran Mazhab Hambali
Mazhab Hanbali tersebar berbagai di negeri Islam, antara lain, Irak, Mesir, Semenanjung Arab, dan Syam. Selanjutnya dengan kemunculan Imam Muhammad bin Abbdulwahab mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi kerajaan Saudi Arabia sampai sekarang, sehinnga ia menjadi semakin kuat dan terus berkembang.[3]

B.     Tasyri’ Pada Masa Sahabat Kecil dan Tabi’in Besar
            Tasyri’ pada priode sahabat junior  dan tabi’in ini dimulai setelah masa Khulafaur Rasyidin, yaitu sejak masa Bani Umayyah yang didirikan oleh Muawiyyah bin Abi Sufyan pada tahun 41 Hijriah. Adapun tabi’in ialah orang-orang yang bertemu dengan para sahabat.[4]    
Defenisi tabi’in yang terpilih menurut Al-hakim adalah:
التَا بِعِى مَنْ شَا فَهَ اَصْحَا بَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اَيْ مَعَ كَوْ نِهِ مَؤْ مِنًا
Tabi’in adalah orang yang bermusyafahah (bertemu untuk belajar) dengan sahabat Rasulullah SAW dalam keadaan beriman”.[5]
a.       Tasyri’ pada Masa Sahabat Junior dan Tabi’in.
Setelah masa khalifah yang keempat berakhir, fase selanjutnya adalah masa sahabat junior dan tabi’in. Fase ini dipimpin oleh Bani Umayyah (41 H- awal abad 11 H) dengan pemimpin pertama adalah Mu’awaiyah bin Abi Sufyan.[6]
Keberhasilan Muawiyah menjadi nomor satu di pemerintahan tidak terlepas dari kelihaiannya mengadu strategi dengan pihak Ali. Sebagaimana dijelaskan dalam sejarah Islam pengangkatan Muawiyah dilakukan secara tidak fair.[7]
Fitnah besar yang dihadapi umat pada akhir pemerintahan Ali adalah takhkim (perdamaian) antara pendukung Ali sebagai khalifah dan pendukung Mu’awiyah sebagai Gubernur Damaskus. Pendukung Ali tidak menyetujui tahkim, dan mereka disebut kelompok Khawarij. Mu’awiyah mengambil alih kepemimpinan di kala umat Islam terpecah menjadi tiga kelompok, yaitu Khawarij, Syiah, Sunni.[8]
Khawarij yaitu berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka, karena mereka keluar dari barisan Ali.[9]
Syi’ah dilihat dari bahasa berarti pengikut, pendukung atau kelompok, sedangkan secara istilah adalah sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan nabi Muhammad SAW.[10]
Periode ini merupakan ‘am al-jama’ah (tahun persatuan) karena jumhur muslimin bersepakat untuk bersatu. Meskipun demikian, pemberontakan datang dari kalangan Khawarij dan syiah.
1.      Golongan Khawarij mengancam untuk membunuh raja yang zalim dan keluarganya.
2.      Golongan Syiah berkeyakinan bahwa pemerintahan merupakan hak Ali dan keluarganya.
b.      Pengaruh Aliran Politik Khawarij, Syi’ah, dan Sunni.
            Ada beberapa hal yang memengaruhi perkembangan tasyri’ pada priode ini.
1.      Perpecahan kaum muslimin dalam politik.
2.      Terpecahnya ulama keberbagai negara.
3.      Tersebarnya para periwayat hadis.
4.      Munculnya pendustaan terhadap hadis Rasulullah.
5.      Munculnya sejumlah besar maula (budak yang sudah di merdekakan).[11]
c.       Sumber tasyri’ pada masa sahabat junior dan tabi’in.
Sumber hukum Islam pada masa ini tidak beranjak jauh dari apa yang telah dilakukan para ulama terdahulu pada zaman sahabat. Langkah-langkah yang mereka tempuh dalam proses penetapan hukum adalah sebagai berikut:
1.      Mencari ketentuannya dalam Al-qur’an.
2.      Mencari ketentuannya dalam As-sunah. Jika ternyata tidak ditemukan dalam Al-qur’an.
3.      Kembali kepada pendapat sahabat. Jika di dalam Al-qur’an dan As-sunah tidak ditemukan.
4.      Melakukan ijtihad apabila tidak menemukan pendapat sahabat.[12]
d.      Nama-nama khalifah pemerintahan Bani Umayyah.
1.      Khalifah Umayyah di Damasyik
a.       Muawiyah I ibn Abu Sufyan, 661-680 M.
b.      Yazid I ibn Muawiyah, 680-683 M.
c.       Muawiyah II ibn Yazid, 683-684 M
d.      Marwan I ibn Hakam, 684-685 M.
e.       Abd al-Malik ibn Marwan, 685-705 M.
f.       Al-walid I ibn Abd al-Malik, 705-715 M.
g.      Sulaiman ibn Abd al-Malik, 715-717 M.
h.      Umar ibn Abd al-Aziz, 717-720 M.
i.        Yazid II Abd al-Malik, 720-724 M.
j.        Hisyam ibn Abd al-Malik, 724-743 M.
k.      Al-walid II ibn Yazid II, 743-744 M.
l.        Yazid III ibn al-Walid, 744 M.
m.    Ibrahim ibn al-Walid, 744 M.
n.      Marwan II ibn Muhammad, 744-750 M.

2.      Khalifah di Cardoba
a.       Abd ar-Rahman I, 756-788 M.
b.      Hisyam I, 788-796 M.
c.       Al-Hakam I, 796-822 M.
d.      Abd ar-Rahman II, 822-852 M.
e.       Muhammad I, 852-886 M.
f.       Al-Mundhir, 886-888 M.
g.      Abdallah ibn Muhammad, 888-912 M.
h.      Abd ar-Rahman III, 912-961 M.
i.        Al-Hakam II, 961-976 M.
j.        Hisyam II, 976-1008 M.
k.      Mohammed II, 1008-1009 M.
l.        Sulaiman, 1009-1010 M.
m.    Hisyam II, menaiki tahta semula, 1010-1012 M.
n.      Sulaiman, menaiki tahta semula, 1012-1017 M.
o.      Abd ar-Rahman IV, 1021-1022 M.
p.      Abd ar-Rahman V, 1022-1023 M.
q.      Muhammad III, 1023-1024 M.
r.        Hisyam III, 1027-1031 M.[13]
e.       Nama-nama tokoh yang terkemuka dari  kalangan Tabi’in
1.      Urwah Bin Zubair, lahir 22 H.
2.      Sulaiman bin Yasar, lahir 34 H.
3.      Sa’id bin Musayyib, lahir 15 H.
4.      Salamah bin Dinar, meninggal 140 H.
5.      Ibnul Hanafiyah, lahir 21 H.
6.      Zainal Abidin, lahir 38 H.
7.      Salim bin Abdullah, meninggal 106 H.
8.      Rabi’ah ar-Ra’yi, meninggal 136 H.
9.      Az-Zuhri, lahir 50 H.
10.  Nafi, meninggal 117 H.
11.  Muhammad bin Munkadir, meninggal 130 H.
12.  Ikrimah, lahir 25 H.
13.  Mujjahid, lahir 21 H.
14.  Abu Muslim Al-khaulani, meninggal 62 H.
15.  Abu Idris al-khaulani, lahir 8 H.[14]




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Mazhab Hanafi, Mazhab ini dinisbahkan kepada imam besar Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit bin Zutha At-Tamimiy, lahir di Kufah 80 H dan wafat  di Baghdad pada tahun 150 H. Mazhab Maliki didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin ‘Amir Al- Ashabahi, lahir madinah pada tahun 93 H dari kedua orang tua keturunan Arab. Mazhab Syafi’i dibangun oleh Imam Abu Abddilah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Syafi’i. Imam Asy-Syafi’i lahir di Gaza pada tahun 150 H dan wafat di mesir tahun 204 H. Mazhab Hanbali dibangun oleh imam Abu abbdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad Asy-Syibani. Lahir di Baghadad tahun 164 H meninggal tahun 241 H beliau adalah keturunan Arab asli.
Masa sahabat junior dan tabi’in dimulai pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abi Sufyan tahun 41 Hijriah sampai awal abad II Hijriah. Pada masa ini diwarnai pemberontakan dari golongan Khawarij dan Syiah.
1.      Golongan Khawarij mengancam membunuh khalifah yang zalim dan keluarganya.
2.      Golongan Syiah berkeyakinan bahwa pemerintahan merupakan hak Ali dan keluarganya.

B.     SARAN
Berdasarkan makalah yang telah disusun, tentunya terdapat kekurangan. Maka dari itu, diharapkan bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan pembahasan tersebut.





[1]   Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri’, Cet. Ke- 4, (Jakarta: Amzah, 2016), hal 193-200
[2]  Mudasir, Ilmu Hadis, Cet. Ke- 5, (Bandung: CV Pustaka Setia), Hal 156
[3]. Rasyad Hasan Khalil, hal 200
[4]  Abdul Majid Khon, Ikhtisar Tarikh Tasyri’,  Cet. Ke-1, ( Jakarta: Amzah, 2013), hal 64
[5]  Nuruddin, Ulumul Hadis, Cet. Ke-2, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal 140
[6]  Abdul Majid Khon, hal 64
[7] Supiana dan Karman, Materi pendidikan Agama Islam,Cet. Ke-4, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal 291
[8]   Abdul Majid Khon, hal 65
[9] Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Cet.ke-5, (Jakarta: UI Press, 1986), hal 13
[10]  Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, Cet. Ke-6, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal 89
[11]  Abdul Majid Khon, hal 67
[12] Dedi Isma Tullah, Sejarah Sosial Hukum Islam, Cet. Ke-1, ( Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal 334
[13] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Cet. Ke- 2, (Semarang: PT Pustaka Riski Putra, 2010), Hal 71-72
[14] Syaikh Muhammad Sa’id Mursi,  Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Cet.ke-4, (Jakarta: Pustaka Alkausar, 2008), hal 161-174

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar